Kamis, 11 November 2010

Des Alwi Berpulang

Salah seorang tokoh nasional, Des Alwi Abubakar, meninggal dunia Jumat (12/11) sekitar pukul 5 dini hari di kediamannya Jalan Taman Biduri Blok N 1/7 Permata Hijau, Jakarta Barat.

Menurut cucunya, Sharem, 25 tahun, almarhum masih mengobrol dengan keluarga semalam dan sempat bangun beberapa kali, sebelum didapati meninggal sekitar pukul 5 pagi tadi.

Des Alwi, kata Sharem, baru pulang dari menjalani operasi by pass jantung di Rumah Sakit Cinere sekitar tiga minggu lalu. Dia pulang ke rumah kemarin untuk menjalani masa penyembuhan.

Tadi malam, Des sempat diberi obat penenang agar dapat tidur. Menurut susternya, kata Sharem, obat itu sesuai resep dari dokter.

Pihak keluarga saat ini sedang mengupayakan agar Des Alwi dapat dikebumikan di kampung halamannya di Banda Neira, Maluku. Hal itu sesuai dengan pesan almarhum sebelumnya.

Des Alwi lahir di Banda Naira, 17 Nopember 1927. Di Jakarta, ia terkenal sebagai pelobi tingkat tinggi dan simbol masyarakat Banda.

Sebagian orang menilai, kepiawaian Des Alwi dalam hal melobi, hingga mendapat julukan pelobi tingkat tinggi, dari petinggi nasional hingga internasional itu salah satunya hasil dari kebiasaannya bergaul dengan tokoh-tokoh tahanan politik yang dibuang ke Banda.

Des banyak belajar dari dr. Tjipto Mangunkusumo yang disebutnya sebagai Oom Tjip, Dr. Muhammad Hatta yang dipanggilnya sebagai Oom Kaca Mata, Sjahrir sebagai Oom Rir, Mr. Iwa Kusumah Sumantri dan beberapa anggota Sjarikat Islam Indonesia lainnya.

Jenazah berdiri dan berjalan sendiri di Toraja



..

TRADISI : MA'NENE...
tradisi mengganti baju mummi/jenazah dengan ilmu mistik jenazah berdiri dan berjalan sendiri tanpa dituntun
tak boleh ada tangisan atau sapaan
dilakukan setelah panen padi..
sangat jarang gambar ini di dpat apalagi bila tidak memiliki keturunan toraja
tradisi inie memudar setelah mereka memiliki agama
tinggal sedikit yg bisa melakukannya dan membantu keluarga berkomunikasi dengan arwah leluhur merekan
jaman dahlu jenazah brjalan puluhan km menuju pemakamannya
sedihnya tidak semua orang toraja pernah melihat inie...