Sabtu, 21 Juli 2012

Pembawa Obor Olimpiade 2012 berumur 101 thn


 


LONDON — Seorang sikh yang juga pelari maraton tertua di dunia, Fauja Singh (101), membawa obor olimpiade, Sabtu (21/7/2012). Dia membawa obor tersebut dengan melewati jalan-jalan di London Timur.
Ini adalah kedua kalinya ia melakukan hal yang sama. Sebelumnya, ia pernah didaulat sebagai pembawa obor di Athena, Yunani, delapan tahun lalu.
Di usianya yang sudah melewati satu abad ini, Fauja Singh masih aktif melakukan lari maraton. Lelaki kelahiran 1911 ini pernah mengikuti kejuaraan di Toronto, Kanada, sekali; di London lima kali; dan sekali di New York, AS. Terakhir, ia kembali ikut kejuaraan maraton yang digelar di Inggris, tepatnya di Edinburgh pada 29 Mei 2012.
Daya tahannya telah mencuri perhatian dunia. Seorang siswa dari California pun telah mengajaknya shooting untuk sebuah film dokumenter sebagai apresiasi atas prestasi yang telah diraih Fauja. Selain itu, Fauja Singh memang mendapatkan apresiasi dari pelatihnya.
"Fauja Singh benar-benar luar biasa. Dia unik serta memiliki antusias dan semangat tinggi untuk aktif baik di dalam pikiran maupun tubuh yang dapat menularkan kepada siapa pun yang berkomunikasi dengannya. Selain itu, dia tetap rendah hati dan berterima kasih kepada kekuatan yang diberikan kepadanya untuk membantu orang lain," ujar sang pelatih, Harmander Singh, seperti dilansir situs Sky News.
Untuk merayakan acara spesial bahwa Singh terpilih sebagai pembawa obor olimpiade, seluruh sikh di seluruh Inggris akan berkumpul di London untuk membagikan ribuan makanan vegetarian di sepanjang rute 30 mil (sekitar 48 km) dimulai dari Greenwich Park sampai Waltham Forest Town Hall.
Mereka mendistribusikan makanan gratis yang bernama langar. Ini semua dilakukan para sikh sesuai dengan ajarannya yakni memberikan pelayanan tanpa pamrih. Singh mengatakan tujuannya sekarang adalah untuk menambah koleksinya obor Olimpiade ketika menginjak usia 105 tahun, saat Olimpiade 2016.

Selasa, 09 Agustus 2011

Warga Papua Besuk Anggota TNI yang Tertembak Fitriyah Tri Cahyani - Okezone

"Ketika anak bangsa yang berada di garda depan untuk membela bangsa dan negara malah kena tembak oleh mereka...


JAKARTA - Barisan Merah Putih Ranah Papua, menjenguk anggota TNI AD yang menjadi korban penembakan di Papua. Kedatangan Barisan Merah Putih Tanah Papua ini dalam bentuk keprihatinan mendalam atas insiden tersebut.
BACA SELENGKAPNYA.....
yang tidak bertanggung jawab di tanah Papua," kata Sekretaris Jendral Barisan Merah Putih Tanah Papua Yonas Nussy, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (9/8/2011).

Menurutnya, masyarakat sipil yang bersenjata harus mendapatkan perhatian dari TNI dan Polri. "Kita perlu memberikan kekuatan kepada mereka sehingga anggota TNI yang kena luka tembak ini, bisa juga terhibur dan cepat sembuh dan agar bisa kembali bertugas seperti biasa," jelas Yonas.

Yonas menambahkan, kalau anggota TNI AD tidak sehat bagaimana mereka dapat menjalankan tugas dengan baik. Karenanya, kedatangan mereka ke RSPAD Gatot Subroto untuk memberikan dukungan moril.

Menyikapi kunjungan ini, Asiten Teritorial TNI AD Mayjen T Edi Widakdo mengatakan, kunjungan dari perwakilan rakyat Papua bukti kepedulian rakyat Indonesia kepada TNI yang terluka saat bertugas.

"Karena itu mari kita sama-sama memperbaiki kondisi Papua, sehingga kedepannya tidak akan terjadi lagi hal yang sama," terang Edi Widakdo.

Saat ini, ada tiga anggota TNI AD yang terluka akibat aksi penembakan di Papua dan dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Mereka adalah Pratu Herber dan Pratu Ikadek Widana. Sedangkan Sertu Kamaru Zaman, sudah diperbolehkan pulang 6 Agustus lalu.